Mengenal Budaya Jawa di “Selasa Wage-nan”
AHMAD PAMUJI 18 Februari 2020 00:30:30 WIB
Kendaraan nonmesin tersebut antara lain andong, becak kayuh, sepeda angin dan sepeda ontel.
Sejak pertama dilaksanakan pada 26 September 2017, setiap hari Selasa Wage tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang Jalan Malioboro. Ini berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta yang dibuat dengan kesepakatan para pedagang di Jalan Malioboro.
Pemilihan hari Selasa Wage ini bertepatan dengan hari lahir Sultan Hamengkubuwono X. Para warga Yogyakarta dan pedagang kaki lima Malioboro menyebut kegiatan ini dengan nama Jogja Reresik Malioboro Selasa Wage.
Komentar atas Mengenal Budaya Jawa di “Selasa Wage-nan”
Formulir Penulisan Komentar
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Informasi Pendaftaran Kejuaraan Bulutangkis antar Kalurahan PBSI BANTUL CUP II TAHUN 2025
- Ekspose dan Klarifikasi Hasil Pengumpulan Data Yuridis Tukar Menukar Tanah Kalurahan dengan Tanah Wa
- Muskalsus Pendiri Koperasi Desa Merah Putih Kalurahan Karangtengah Imogiri
- Sosialisasi Ketenagaan Oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi Kabupaten Bantul
- Lomba Masak dalam Rangka Memperingati Hari Kartini TP PKK Karangtengah
- At-Taqarub Bersholawat Dalam Rangka Syawalan
- Halal Bi Halal Pemkal Karangtengah dan PERJAHUKA
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
