BMKG Pantau Tumbuhnya Tiga Siklon Tropis- Memasuki awal Tahun 2019 WASPADAI BENCANA DI AWAL TAHUN

Administrator 02 Januari 2019 09:47:59 WIB

Karangtengah news, ancaman bencana akibat perubahan cuaca perlu diwaspadai di sejumlah Daerah, baik munculnya angin kencang, hujan lebat disertai petir hingga banjir. Dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mewaspadai tumbuhnya tiga bibit siklon tropis di sekitar Wilayah Indonesia yang mempengaruhi cuaca sejumlah daerah.

"BMKG Menganalisis adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia, selain itu juga terpantau juga bibit siklon tropis" kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Senin (31/12)

Siklon tropis yang terpantau tersebut di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan. BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (Sebelah selatan Papua) dan 96S di Samudera Hindia (sebelah selatan Jawa). Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots dipusatnya dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots dipusatnya, keduannya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam kedepan.

Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.

Mulyono merincikan sejumlah wilayah yang diprakirakan akan terdampak angin kencang antara lain Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta,Jawa Barat,Jawa Tengah,DI Yogyakarta,Jawa Timur bagian utara,Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan,Sulawesi Tenggara,Sulawesi Utara,Maluku Utara dan Maluku.

Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir pada 1-3 Januari 2019 di Sumatera Barat,Bengkulu,Bangka Belitung,Lampung,Banten,Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur,Bali,NTB,NTT,Kalimantan Utara,Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur,Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara,Sulawesi Tenggara,Gorontalo,Papua Barat,serta Papua.

Sedangkan pada 4-6 Januari 2019 di prediksi terjadi di Sumatera Barat,Lampung,Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur,Bali,NTB,NTT,Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara,dan Papua.

Selain potensi bencana akibat angin kencang dan hujan lebat,masyarakat diharapkan juga mewaspadai gelombang tinggi yang didominasi berkisar antara 1,25-2,5 meter.

Prakiraan tinggi gelombang laut 2,5-4 meter di perairan Indonesia pada 1-3 Januari 2019 antara lain berpeluang terjadi di Laut China Selatan, Laut Natuna Utara,Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna,Perairan Utara dan Selatan Jawa,Laut Jawa,Samudera Hindia Selatan Jawa,Perairan Selatan Bali hingga Sumbawa,Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna,Perairan Agats-Amamapere,Perairan Barat Yos Sudarso,Perairan Selatan Merauke,Perairan Kepulauan Sangihe hingga perairan utara Halmahera.

Sedangkan tinggi gelombang 4-6 meter (sangat berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut China Selatan. BMKG juga menghimbau agar masyarakat yang sedang berlibur akhir tahun di wilayah pesisir pantai,khususnya di pesisir pantai selatan pulau Jawa tetap waspada terkait potensi angin kencang dan diharapkan untuk tidak berlayar menuju laut lepas. Sumber (Ati-m Kedaulatan Rakyat)

 

Komentar atas BMKG Pantau Tumbuhnya Tiga Siklon Tropis- Memasuki awal Tahun 2019 WASPADAI BENCANA DI AWAL TAHUN

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License