Lawan Virus Korona dengan Imunitas dan Jaga Optimisme

19 Maret 2020 11:23:28 WIB

Karangtengan News- Presiden Republik Indonesia mengumumkan ada warga negara Indonesia positif terinfeksi virus korona. Ketika mengumumkan, Presiden terlihat tenang. Sikap tenang dan optimis sangat diperlukan dari seorang pemimpin negara. Terlebih di saat dunia diselimuti kekhawatiran yang mengglobal.

Ketenangan dan sikap optimis oleh masyarakat dibutuhkan karena terkait imunitas. Selain melakukan berbagai upaya medis, masyarakat perlu menjaga imunitas tubuh masing-masing dalam menghadapi wabah penularan virus. Imunitas adalah kekebalan individu terhadap penyakit. Imunitas mengenali penyakit, melemahkan, dan melenyapkan.

Secara umum imunitas tubuh diperoleh melalui dua jalan, yaitu bawaan dan didapat. Bawaan, apabila semenjak lahir individu memiliki imunitas tersebut. Imunitas jenis ini umumnya berasal dari sel-sel darah putih dan imunitas seluler. Imunitas yang diperoleh dari didapat adalah ialah imunitas yang tidak dibawa sejak lair. Misalnya, imunitas terhadap cacar, campak, TBC, dan lain-lain. Umumnya imunitas yang didapat berasal dari produk sel dan imunitas humoral.

Sesuai perkembangan ilmu medis, imunitas dapat dibuat dengan cara merangsang individu menggunakan kuman yang dilemahkan yang disebut vaksinasi. Vaksin adalah sediaan biologis, berupa kuman yang dilemahkan atau bahan yang berasal dari kuman penyakit. Pemberian vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif dan kebal terhadap penyakit tertentu. Selain itu juga agar individu memiliki imunitas, memproduksi bahan imunitas, tetapi individu tersebut tidak sakit.

Secara alami tubuh membawa imunitasnya sendiri. Secara umum imunitas yang dibawa tubuh dapat meredakan penyakit infeksi apa saja. Imunitas tubuh juga dapat menahan penyakit metabolik. Pendek kata, imunitas alami tubuh mampu menjaga tubuh dari gangguan penyakit. Untuk itu, selain vaksinasi, upaya yang sangat baik adalah meningkatkan imunitas tubuh secara alami.

Untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh dapat ditingkatkan dengan membangun optimisme. Ada sejumlah riset yang menyimpulkan bahwa sikap optimisme mampu melejitkan imunitas. Jurnal ilmiah internasional besutan Elsevier, Personality and Individual Differences, mempublikasikan pengaruh sikap optimis terhadap peningkatan imunitas seluler. Cancer Journal besutan PubMed Central, mengungkapkan kelebihan terapi peningkatan imunitas seluler pada kanker dibandingkan vaksin. Sikap optimis mampu meningkatkan imunitas yang signifikan.

Lena Brydon menajamkan temuan peran sikap optimis dalam mempertinggi imunitas tubuh melalui riset molekulernya. Mereka mempublikasikan hasil temuan ilmiahnya melalui jurnal Brain, Behaviour, and Imunity. Riset molekuler pada periode terakhir tidak hanya menemukan peran optimistis terhadap imunitas tubuh, dalam hal menghadapi penyakit infeksi. Riset yang melibatkan lebih dari 200.000 peserta dari berbagai negara ini menemukan bukti bahwa sikap optimistis mampu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke sampai 35 persen.

Sesungguhnya optimisme merupakan keyakinan akan hasil atau dampak atas apa pun. Setiap apa pun, diyakini mengandung sisi untung, menyenangkan, membahagiakan, dan menyejahterakan. Sikap optimis juga mampu menekan stress tubuh dan merendahkan radikal bebas yang ada dalam tubuh. Sudah banyak riset yang membuktikan bahwa sikap optimis mampu meningkatkan sistem imun. Sistem imunitas yang baik mampu menangkal berbagai macam virus yang menyerang tubuh.

 

Disarikan dari: Abdurachman, dalam Kompas, 10 Maret 2020

Komentar atas Lawan Virus Korona dengan Imunitas dan Jaga Optimisme

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License